Sabtu, 28 Februari 2009

Tundukkan Pandangan Agar Hati Menjadi Tenang


Tundukkan Pandangan Agar Hati Menjadi Tenang

"Maka barangsiapa yang durhaka dan mengutamakan kehidupan dunia, sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Adapun orang yang takut akan kebesaran Alloh dan menahan dirinya dari gejolak nafsunya, sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya". (QS. An-Naazi'at(79): 37-41)

Alhamdulillah Ya Alloh, sungguh kebesaran dan kesempurnaan kasih sayang-Mu benar-benar begitu mengesankan. Meskipun Engkau kami khianati setiap saat, walaupun telah Engkau saksikan dengan jelas kemaksiatan demi kemaksiatan yang kami lakukan setiap saat, tapi toh masih Kau limpahkan segala curahan nikmat yang tiada terputus setiap saat.

Padahal Engkau Mahatahu betapa mata ini jarang sekali membaca Al-Qur'an, akan tetapi tetap saja Engkau biarkan mata ini. Padahal mudah saja bagi-Mu untuk mencungkil kedua mata ini, Engkau butakan saja mata yang selalu bermaksiat ini. Toh Engkau yang telah menciptakannya. Engkaupun tahu telinga ini begitu banyak mendengarkan segala hal yang sia-sia, bahkan maksiat. Segala gosip, berbagai musik bahkan segala yang maksiat selalu masuk ke telinga ini. Jarang suara merdu Al-Quran kami dengar, juga petuah para Ulama' hampir tak pernah kami dengarkan. Tapi mengapa Engkau tidak buat saja telinga ini menjadi tuli? Sebaliknya, tetap saja telinga ini Engkau biarkan sehat sehingga kami dapat mendengarkan merdunya suara ayah dan ibu juga teman-teman.

Banyak sekali 'virus' perusak hati yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah tidak pendainya kita menjaga pendangan. Gara-gara pandangan, hati kita bisa menjadi kotor, busuk, dan keras membatu. Barangsiapa yang di dunia ini tidak pintar menjaga pendangan, gemar melihat hal-hal yang diharamkan Alloh, maka jangan terlalu berharap dapat memiliki hati yang bersih.

Umar bin Khatab ra pernah berkata: "Lebih baik aku berjalan dibelakang singa daripada berjalan dibelakang wanita". Orang-orang yang sengaja mengobral pandangannya terhadap hal-hal yang tidak haq bagi dirinya, tidak usah heran jika hatinya lambat laun akan semakin keras membatu dan nikmat imanpun akan semakin hilang manisnya.

Tidak hanya terhadap lawan jenis. Tetapi juga, orang yang matanya selalu melihat dunia ini, melihat suatu yang tidak ia miliki; rumah orang lain yang lebih mewah, mobil tetangga yang lebih bagus, atau uang juragan yang lebih banyak. Hatinya akan terus bergejolak memikirkan segala hal yang tidak dimilikinya daripada menikmati apa-apa yang dimilikinya.

Maka kunci bagi orang yang ingin memiliki hati yang bersih dan tenang adalah tundukkan pandangan! Mendapati lawan jenis yang bukan muhrim, cepat-cepatlah tundukkan pandangan karena berawalnya maksiat itu tiada lain dari pandangan.

Jika melihat dunia, jangan gemar melihat keatas. Akan capek kita jadinya karena selalu bergejolak melihat apa-apa yang dimiliki orang lain. Mati-matian kita menginginkan sesuatu tapi kalau itu bukan rezeki kita maka tidak akan kita dapatkan. Lebih baik lihatlah kebawah. Lihatlah orang yang lebih fakir dan lebih menderita daripada kita. Kunjungilah rumah sakit untuk melihat orang-orang yang sakit niscaya kita akan mensyukuri nikmat sehat ini. Ziarahilah kuburan agar tumbuh rasa syukur atas nikmat hidup ini. Semakin sering melikat kebawah, Subhanalloh, hati ini akan semakin penuh syukur.

Jika kita melihat ke atas, tancapkan pandangan kita ke 'Atas' sekaligus, kepada Dzat Penguasa alam semesta. Allohu Akhbar! Lihatlah kemahakuasaan-Nya. Allohlah Maha Kaya dan tidak akan pernah berkurang kekayaan-Nya walaupun selalu kita berbuat dosa dan mohon ampun setiap saat, niscaya ampunan Alloh akan selalu dicurahkan.

Orang yang selalu melihat ke atas dalam urusan dunia niscaya hatinya akan cepat kotor dan hancur. Sebaliknya, barangsiapa yang selalu tunduk dalam melihat dunia dan tengadah dalam melihat kebesaran Alloh, maka hatinya akan senantiasa bersih dan sehat.

Tundukkan Pandangan Agar Hati Menjadi Tenang


Tundukkan Pandangan Agar Hati Menjadi Tenang

"Maka barangsiapa yang durhaka dan mengutamakan kehidupan dunia, sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Adapun orang yang takut akan kebesaran Alloh dan menahan dirinya dari gejolak nafsunya, sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya". (QS. An-Naazi'at(79): 37-41)

Alhamdulillah Ya Alloh, sungguh kebesaran dan kesempurnaan kasih sayang-Mu benar-benar begitu mengesankan. Meskipun Engkau kami khianati setiap saat, walaupun telah Engkau saksikan dengan jelas kemaksiatan demi kemaksiatan yang kami lakukan setiap saat, tapi toh masih Kau limpahkan segala curahan nikmat yang tiada terputus setiap saat.

Padahal Engkau Mahatahu betapa mata ini jarang sekali membaca Al-Qur'an, akan tetapi tetap saja Engkau biarkan mata ini. Padahal mudah saja bagi-Mu untuk mencungkil kedua mata ini, Engkau butakan saja mata yang selalu bermaksiat ini. Toh Engkau yang telah menciptakannya. Engkaupun tahu telinga ini begitu banyak mendengarkan segala hal yang sia-sia, bahkan maksiat. Segala gosip, berbagai musik bahkan segala yang maksiat selalu masuk ke telinga ini. Jarang suara merdu Al-Quran kami dengar, juga petuah para Ulama' hampir tak pernah kami dengarkan. Tapi mengapa Engkau tidak buat saja telinga ini menjadi tuli? Sebaliknya, tetap saja telinga ini Engkau biarkan sehat sehingga kami dapat mendengarkan merdunya suara ayah dan ibu juga teman-teman.

Banyak sekali 'virus' perusak hati yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah tidak pendainya kita menjaga pendangan. Gara-gara pandangan, hati kita bisa menjadi kotor, busuk, dan keras membatu. Barangsiapa yang di dunia ini tidak pintar menjaga pendangan, gemar melihat hal-hal yang diharamkan Alloh, maka jangan terlalu berharap dapat memiliki hati yang bersih.

Umar bin Khatab ra pernah berkata: "Lebih baik aku berjalan dibelakang singa daripada berjalan dibelakang wanita". Orang-orang yang sengaja mengobral pandangannya terhadap hal-hal yang tidak haq bagi dirinya, tidak usah heran jika hatinya lambat laun akan semakin keras membatu dan nikmat imanpun akan semakin hilang manisnya.

Tidak hanya terhadap lawan jenis. Tetapi juga, orang yang matanya selalu melihat dunia ini, melihat suatu yang tidak ia miliki; rumah orang lain yang lebih mewah, mobil tetangga yang lebih bagus, atau uang juragan yang lebih banyak. Hatinya akan terus bergejolak memikirkan segala hal yang tidak dimilikinya daripada menikmati apa-apa yang dimilikinya.

Maka kunci bagi orang yang ingin memiliki hati yang bersih dan tenang adalah tundukkan pandangan! Mendapati lawan jenis yang bukan muhrim, cepat-cepatlah tundukkan pandangan karena berawalnya maksiat itu tiada lain dari pandangan.

Jika melihat dunia, jangan gemar melihat keatas. Akan capek kita jadinya karena selalu bergejolak melihat apa-apa yang dimiliki orang lain. Mati-matian kita menginginkan sesuatu tapi kalau itu bukan rezeki kita maka tidak akan kita dapatkan. Lebih baik lihatlah kebawah. Lihatlah orang yang lebih fakir dan lebih menderita daripada kita. Kunjungilah rumah sakit untuk melihat orang-orang yang sakit niscaya kita akan mensyukuri nikmat sehat ini. Ziarahilah kuburan agar tumbuh rasa syukur atas nikmat hidup ini. Semakin sering melikat kebawah, Subhanalloh, hati ini akan semakin penuh syukur.

Jika kita melihat ke atas, tancapkan pandangan kita ke 'Atas' sekaligus, kepada Dzat Penguasa alam semesta. Allohu Akhbar! Lihatlah kemahakuasaan-Nya. Allohlah Maha Kaya dan tidak akan pernah berkurang kekayaan-Nya walaupun selalu kita berbuat dosa dan mohon ampun setiap saat, niscaya ampunan Alloh akan selalu dicurahkan.

Orang yang selalu melihat ke atas dalam urusan dunia niscaya hatinya akan cepat kotor dan hancur. Sebaliknya, barangsiapa yang selalu tunduk dalam melihat dunia dan tengadah dalam melihat kebesaran Alloh, maka hatinya akan senantiasa bersih dan sehat.

10 Kiat Memelihara Shalat Subuh

10 Kiat Memelihara Shalat SubuhMay 24, '06 2:51 PM
for everyone

Pertama, Ikhlas karena Allah Swt. Sangat sulit bagi orang yang tidak ikhlas mampu memelihara shalat subuhnya. Karena pada dasarnya shalat subuh merupakan cobaan untuk orang-orang yang ikhlas. Ikhlas berarti siap mengorbankan segala-galanya di jalan Allah Swt. hannya untuk mencari ridhanya. Mengorbankan harta, tenaga, pekerjaan dan kehidupan ini semua hannya karena Allah Swt. Melalaikan shalat subuh mengindikasikan sebuah penyakit. Yaitu penyakit hati yang menjadikan Allah lebih rendah dari pada yang lain. Memandang remeh Allah swt. dengan tidak mementingkannya, tidak ihklas kepadanya, tidak memperhatikan ancaman-ancamanya.tidak melaksanakan syariatnya. Kemudian terlalaikanlah shalat subuh. Itulah tanda-tanda hilangnya ikhlas didalam diri manusia.

Kedua, Kesungguhan, Siapa yang benar-benar ingin bangun pagi, insya Allah pada waktu subuh akan terbangun dengan sendirinya. Orang yang tahu betapa besarnya pahala shalat subuh berjamaah tentunya akan meningalkan segala hambatan untuk bangun menunaikan shalat subuh. Allah berfirman tentang orang-orang munafiq : "Dan jika mereka mau berangkat, niscaya mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka dia melemahkan keinginan mereka , dan dikatakan (kepada mereka), "tinggallah kamu bersama orang-orang tinggal itu" (QS. At-Taubah : 46).

Jika mereka ingin berangkat tentu mereka akan bersiap-siap untuk bangun, akan tetapi mereka sendirilah yang tidak mau berangkat dan malas, mereka tidak ingin bangun pagi, itulah sebabnya mereka tidak lagi mendengar suara azan. Karena Allah sendirilah yang tidak ingin mereka bangun. Lalu Allah melemahkan keinginannya dan mengatakan Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal (tidur).

Tiga, Menjauhi perbuatan dosa. Shalat subuh hadiah dari Allah Swt. hadiah hannya diberikan kepada hamba-hambanya yang taat. Adapun hati yang penuh kecintaan dengan perbuatan maksiat, bagaimana bisa bangun untuk shalat subuh. Hati yang telah diliputi dosa bagaimana bisa termotivasi dengan hadist yang berbicara tentang fadhilah shalat subuh. Bagaimana bisa mengatakan "mari kita dirikan shalat", "mari kita menuju kemengan", "Shalat lebih baik dari pada tidur".

Melalaikan shalat subuh adalah musibah. Musibah yang menimpa manusia tentunya disebabkan oleh perbuatan manusia sendiri. Firman Allah : "dan Musibah apapun yang menimpamu, itu dikarenakan perbuatanmu tanganmu sendiri" (QS.Asy-Syura :30). Sepantasnyalah seorang hamba memeriksa dirinya sendiri, memeriksa dosa-dosa yang telah berlalu dan dosa-dosa yang masih senantiasa dikerjakan. Dosa yang berada di mata, di lidah, dalam hubugan dengan kedua orang tua, hubungan dengan manusia, dosa-dosa yang ada di hati seperti sombong, dengki, ria dan lain-lainnya. Periksalah dosa-dosa yang yang telah dilakukan. Jangan sekali-kali mengangap remeh sekecil apapun dosa tersebut. Berhati-hatilah dengan dosa yang dianggap kecil, karena dosa yang kecil itu akan berkumpul pada seseorang sampai ia tenggelam. Hasan Al-Basri pada suatu ketika pernah ditanya, Kenapa kami tidak bisa mendirikan shalat malam?. Ia menjawab : "Dosa-dosamu telah menaklukkanmu!"
Empat, Do'a. Memohon dengan ikhlas kepada Allah untuk dianugrahi shalat subuh berjamaah. Karena allahlah yang membangunkan kita dari tidur. Tidur pada dasarnya sejenis kematian, bangun dari tidur sama dengan dibangkitkan dari kematian. Siapa lagi yang membangkitkan manusia dari tidurnya. Firman Allah : "Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika ia tidur, maka dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan, Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berfikir" (Qs. Az-Zumar :42 ). Kita berdoa kepada Allah swt.yang memegang nyawa kita Agar melepaskannya sebelum saat-saat subuh tiba.

Empat kiat diatas, kiat-kiat dasar yang harus kita kerjakan. Ikhlas, Kesunggukan, menjauhi perbuatan maksiat (taubat) dan do'a tidak akan bisa terpisah satu sama lainnya. Satu sama lainnya saling berhubungan.

Lima, Berteman dengan orang shaleh. Ketaatan hamba seorangnya saja susah. Nabi Saw. mengatakan "Kamu harus berjamaah, dan waspadailah perpecahan. Sesungguhnya syaitan itu bersama satu orang, sedangkan dalam jamaah ia akan lebih jauh". Jamaah yang memikirkan bagaimana menundukkan pandangan, memikirkan bagaimana berbuat baik dengan kedua orang tua dan memikirkan Allah Swt. tidakkah ketika itu kita akan terbawa didalamnya, ikut melakukan apa yang mereka kerjakan. Pepatah Arab mengatakan "seseorang akan setaat sahabatnya, maka lihatlah siapa sahabatnya
Enam, Tidur seperti tidurnya rasulullah Saw.
a. tidur lebih awal, Allah mematikan cahaya dimalam hari agar kita dapat beristirahat. Firman Allah : "Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah)"(QS : Yunus : 67)
b. Berwudu' sebelum tidur, Tidur miring kekanan dan membaca doa sebelum tidur. Begitu banyak do'a-do'a yang diajarkan nabi Saw. dapat kita lihat di buku-buku azkar. Salah satunya membaca ayat kursi, Rasul Saw. bersabda :"Siapa yang membaca ayat kursi sebelum tidur, Dia tidak akan pernah luput dari penjagaan Allah dan syaitanpun tidak dapat mendeklatinya sampai pagi"
c. Memperkenalkan waktu tidur kepada orang lain. Menjadwalkan waktu tidur, misalnya tidur jam sembilan malam. Sehingga teman-teman dekat dan yang lainnya dapat mengerti dan memahami. Seperti tidak ada lagi telpon atau yang lainnya setelah jam sembilan malam.
Tujuh, Jangan makan terlalu banyak sebelum tidur. Sunnah Nabi Saw. Untuk makan secukupnya dan tidak berlebih-lebihan. Jantung tidak berhenti memompakan darah ke usus, lambung dan organ lainnya sehingga membuat orang tidur nyenyak. Orang saleh mengatakan : "Anda banyak makan,banyak tidur, keberuntunganpun akan luput dari tangan anda banyak sekali"

Delapan, Poster pengingat. Cukup dengan menulis hadist-hadist keutamaan shalat subuh dan menempelkannya dikamar tidur. Seperti hadist " Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbit matahari dan sesudah terbenam matahari" dan hadist "Beri kabar gembiralah orang yang berjalan di kegelapan (pergi shalat subuh ke mesjid) dengan cahaya yang gemilang dihari kiamat". Hadist-hadist yang dibaca setiap hari ini akan sangat memotivasi untuk bangun di pagi hari. Ketika mengingat betapa besar pahalanya, tentu tidak akan meninggalkannya. Bisa jadi adik, kakak, kedua orang tua dan siapapun juga akan ikut membacanya, yang akan menjadi amalan bagi kita diakhirat nanti.

Sembilan, Alaram dan sejenisnya. Memasang jam alaram setengah jam sebelum subuh atau 10 menit sebelum subuh. Bisa juga dengan misscal bagi yang punya HP. Membuat kesepakatan dengan teman untuk saling menelpon di pagi hari, berbicara sebentar saja hannya untuk memastikan tidak akan tidur lagi setelah meletakkan gagang telpon. Membuat kesepakatan untuk saling memencet bel rumah teman yang satu 'imarah, ataupun satu gang dan rumah-rumah teman sambil menuju ke mesjid.

Kesepuluh, Mengajak orang lain. Orang yang setiap hari memikirkan dan mengajak orang lain shalat subuh, bagaimana mungkin ia akan terlupa dengan shalatnya sendiri. Mulailah pertama sekali dengan mengajak keluarga, mengajak adek, kakak, kedua orang tua, teman-teman dekat. Selalu ingatkan dan bantu mereka, karna itu kewajiban. Sabda Nabi Saw. "Setiap orang pemipin, dan setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya". Dan: "Siapa yang menunjukkan orang berbuat baik, baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala itu sedikitpun"(HR : Imam Muslim)

Sepuluh kiat ini insya Allah akan membantu untuk memelihara shalat subuh. Bukan berarti Kiat-kiat ini sudah mencakup segalanya. Kiat-kiat tidak terbatas pada sepuluh poin diatas. Karena jalan untuk berbuat baik tidaklah terbatas. Mungkin orang punya cara tersendiri untuk memeliharanya. Namun yang penting adalah saling menasehati untuk selalu memelihara shalat subuh. Semoga kita semua diantara orang-orang yang memelihara shalat subuh. Amin